Media Berita Probolinggo – Sebanyak 100 calon siswa Sekolah Rakyat (SR) di Kota Probolinggo menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh selama dua hari terakhir. Tak hanya siswa, para wali murid juga ikut diperiksa sesuai ketentuan yang ditetapkan Pemerintah Pusat.
Pemeriksaan dilakukan di Selter Dinas Sosial Kota Probolinggo, Jalan Mastrip, dan difasilitasi langsung oleh Pemkot Probolinggo melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos-P3A).
Pemkot Probolinggo Fasilitasi Pemeriksaan Kesehatan Calon Siswa Sekolah Rakyat
Dalam hasil pemeriksaan hari pertama, ditemukan lima calon siswa dengan kondisi hemoglobin (HB) rendah. Kepala Dinsos-P3A Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo, menyebutkan bahwa para siswa tersebut langsung mendapatkan penanganan medis.
“Meski dalam kondisi kurang sehat, kelima siswa tetap dipertahankan sebagai calon siswa Sekolah Rakyat. Mereka langsung diobati dan tidak perlu khawatir karena tidak mengganggu kelulusan seleksi,” tegasnya, Sabtu (5/7/2025).
Total 50 calon siswa tingkat SMP dan 50 calon siswa SMA telah ditetapkan sebagai peserta Sekolah Rakyat. Pemeriksaan kesehatan yang dijalani meliputi:
-
Cek tekanan darah (tensi)
-
Kadar gula darah
-
Tes buta warna
-
Pemeriksaan kesehatan mata
-
Pemeriksaan umum lainnya
“Kalau ada kondisi yang serius, langsung kami rujuk ke rumah sakit. Ini bagian dari upaya perlindungan dan jaminan kesehatan bagi siswa dan orang tua,” tambah Rey Suwigtyo yang akrab disapa Tyok.
Sekolah dan Asrama Sudah Siap Beroperasi
Selain pemeriksaan, Tyok juga memastikan bahwa fasilitas sekolah dan asrama Sekolah Rakyat yang sempat direhabilitasi kini sudah siap digunakan. Proses serah terima pekerjaan dijadwalkan berlangsung dalam pekan depan, sebelum agenda launching nasional Sekolah Rakyat oleh Pemerintah Pusat.
“Pekan depan akan ada launching serentak Sekolah Rakyat se-Indonesia. Probolinggo siap menjadi salah satu yang ikut beroperasi,” jelasnya.
Dukungan Penuh untuk Pendidikan Inklusif
Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif pemerintah pusat untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu atau dengan kebutuhan khusus. Kehadiran fasilitas kesehatan, asrama, dan pendidikan gratis menjadi solusi nyata untuk pemerataan pendidikan di daerah.