
Media Berita Probolinggo – Munculnya kasus perilaku LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) di Kota Probolinggo memantik respons keras dari berbagai elemen masyarakat. Salah satunya datang dari Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Probolinggo, yang meminta Pemkot bertindak cepat dan tegas dalam menangani fenomena ini.
“Salamul Huda, Ketua PC GP Ansor Kota Probolinggo, menegaskan bahwa pihaknya tidak menganggap remeh temuan terkait perilaku LGBT.” Menurutnya, ini bukan sekadar isu sosial biasa, tapi sebuah ancaman serius terhadap moral, akidah, dan masa depan generasi muda.
“Ansor melihat ini sebagai tanda bahaya. Ketika perilaku LGBT mulai muncul, artinya nilai-nilai menyimpang sudah masuk ke masyarakat. Kami tidak ingin Kota Probolinggo menjadi ladang subur bagi penyimpangan moral,” ujarnya, Selasa (1/7/2025).
Ansor Siap Jadi Mitra Strategis Pemkot
“Salam menegaskan bahwa GP Ansor memikul tanggung jawab moral dan spiritual dalam menjaga akidah umat Islam. Organisasi ini berkomitmen memastikan generasi muda tumbuh dalam lingkungan yang religius, berlandaskan nilai-nilai keislaman dan akhlak mulia. Melalui berbagai program keagamaan, pendidikan, dan pembinaan karakter, GP Ansor terus berupaya membangun fondasi iman yang kuat serta menanamkan nilai-nilai luhur agar pemuda tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara moral dan spiritual dalam menghadapi tantangan zaman.”
Ia mendorong Pemerintah Kota Probolinggo untuk menyusun kebijakan pencegahan LGBT yang sistematis, melibatkan seluruh elemen masyarakat seperti:
-
Tokoh agama
-
Lembaga pendidikan
-
RT/RW
-
Masjid dan pesantren
-
Organisasi kepemudaan dan ormas Islam
“Penanganan LGBT tidak bisa hanya insidental. Harus ada edukasi di sekolah, penguatan agama dalam keluarga, dan pembinaan sosial masyarakat. Ansor siap menjadi mitra strategis pemerintah,” ungkap Salam.
Junjung Kemanusiaan, Tapi Tegas pada Moral
“Ansor mendukung upaya pencegahan dan pembinaan, namun tetap menekankan pentingnya menjaga nilai kemanusiaan dan keadilan. Meski demikian, Ansor menolak segala bentuk tindakan yang bertentangan dengan prinsip syariat Islam serta nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.”
Baca Juga : Bangun Fondasi Kuat Bidang Pertanian untuk Dukung Program 100 Hari Kerja Wali Kota–Wawali Probolinggo
“Kami mengajak semua pihak, terutama lingkungan keluarga dan tokoh masyarakat, untuk aktif menghidupkan kembali fungsi sosial dalam mencegah penyimpangan,” tegasnya.
“Ansor mendesak Pemkot Probolinggo untuk segera bertindak nyata, tidak hanya berdiam diri. Pemerintah diminta untuk memperkuat regulasi, meningkatkan pengawasan sosial, dan melaksanakan program pembinaan berkelanjutan demi menciptakan perubahan konstruktif bagi masyarakat.