Media Berita Probolinggo – Memasuki musim pancaroba, ancaman krisis air bersih mulai terasa di beberapa wilayah Kabupaten Probolinggo. Desa Tulupari di Kecamatan Tiris dan Desa Tegalsono di Kecamatan Tegalsiwalan menjadi dua daerah yang saat ini paling rawan dan terus dipantau oleh BPBD Kabupaten Probolinggo.
Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Probolinggo, Zubaidullah, krisis air bersih adalah bencana tahunan yang kerap terjadi di musim kemarau. Namun tahun ini, gejalanya muncul lebih awal, bahkan sejak peralihan musim.
“Biasanya puncaknya di bulan Agustus-September. Tapi beberapa wilayah sudah merasakan dampaknya sejak pancaroba,” ujar Zubaidullah, Senin (8/7/2025).
Sumber Air Mulai Mengering, Warga Kesulitan Memenuhi Kebutuhan Dasar
Di dua wilayah tersebut, sumber air bersih dan sumur mulai mengering, sementara jumlah penduduk yang bergantung pada sumber tersebut cukup besar. Kondisi ini menyebabkan masyarakat mulai kesulitan untuk mendapatkan air untuk mandi, memasak, mencuci, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Krisis Air Bersih Dilakukan Secara Terorganisir
BPBD Kabupaten Probolinggo telah bergerak cepat dengan melakukan distribusi air bersih sebagai langkah tanggap darurat. Proses ini melibatkan TRC BPBD, perangkat desa, dan Agen Penanggulangan Bencana Provinsi Jawa Timur.
“Distribusi dilakukan secara terorganisir agar semua warga terdampak mendapat bagian sesuai kebutuhan,” jelas Zubaidullah.
BPBD Imbau Warga Aktif Melapor Jika Alami Kekeringan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mengimbau warga di desa-desa lain yang mulai terdampak kekeringan agar segera melaporkan kondisi mereka ke Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD. Air Bersih di Probolinggo: Dua Desa Jadi Fokus Utama BPBD
Baca Juga : Kios-kios Kosong di Kota Pasuruan yang Tak Dilirik, Investasi Retribusi jadi Terbuang
Laporan tersebut sangat penting untuk mempercepat penanganan, termasuk pengiriman bantuan air bersih sesuai skala kebutuhan masing-masing wilayah. BPBD menegaskan bahwa laporan yang cepat akan sangat membantu mereka dalam menentukan prioritas dan alokasi sumber daya secara tepat. “Semakin cepat laporan diterima, semakin cepat pula kami bisa bertindak,” ujar salah satu perwakilan BPBD, menegaskan komitmen instansi tersebut dalam merespons krisis kekeringan yang mulai meluas di sejumlah titik.
🔍 Kesimpulan
Kondisi kekeringan di Kabupaten Probolinggo menjadi peringatan akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau. Pemerintah dan warga diminta bekerja sama dalam mitigasi bencana agar dampak krisis air bersih bisa diminimalisir.
