Dior Dior Dior

Batas Akhir SPMB SMP Negeri Probolinggo: Baru 2.400 Siswa Daftar dari 4.000 Lulusan

Dior

Hari Terakhir Pengambilan Token SPMB SMP Negeri Kota Probolinggo 2025, Ribuan Siswa Belum Daftar

Media Berita Probolinggo – Batas Akhir SPMB SMP Negeri Kota Probolinggo Jatuh Hari Ini, Ribuan Siswa Belum Ambil Token.Batas akhir SPMB SMP Negeri di Kota Probolinggo jatuh pada hari ini, Jumat (20/6/2025). Proses pengambilan token dan pendaftaran seleksi hanya berlangsung hingga hari ini, namun jumlah siswa yang sudah mengambil token masih jauh dari total lulusan.

Kecewa Soal Zonasi PPDB, Para Orang Tua di Kota Probolinggo Datangi Kantor  Dinas Pendidikan - Suara Jatim Post
Disdikbud akan terus berkoordinasi dengan lintas instansi

Hingga Kamis (19/6) siang, tercatat baru 2.400 siswa lulusan SD/MI yang mencetak token dari sekitar 4.009 lulusan tahun ini. Artinya, lebih dari 1.600 siswa belum mengambil token. Disdikbud mengimbau para siswa segera menyelesaikan proses pendaftaran agar tidak kehilangan kesempatan masuk SMP Negeri.

Dior

“Jika melihat data tahun lalu, dari 4.200 lulusan SD/MI hanya 2.800 siswa yang memilih SMP Negeri. Tahun ini kemungkinan polanya sama. Namun kami tetap menunggu seluruh siswa mengambil token hingga batas akhir,” ujar Fauzi. Artinya, persaingan masih terbuka lebar menjelang penutupan pendaftaran hari ini.

Disdikbud Pastikan Warga Tidak Mampu Terlayani Lewat Jalur Afirmasi

Menurutnya, masih ada sekitar 1.600 lebih siswa yang belum mengambil token. Tapi jika mengacu pada tren tahun lalu, hanya sekitar 400 siswa yang kemungkinan masih akan mengambil token di detik terakhir.

Posko layanan SPMB yang tersebar di beberapa titik masih aktif membantu para wali murid, terutama mereka yang belum memahami mekanisme pendaftaran melalui jalur afirmasi.

“Banyak orang tua yang datang ke posko kami dan kebingungan saat ingin mendaftar. Sebagian besar berasal dari keluarga tidak mampu yang belum mengetahui bahwa mereka sebenarnya berhak mendaftar lewat jalur afirmasi,” ujar Romlah.

Ia pun mengisahkan salah satu pengalaman yang menyentuh saat menemui seorang ibu dari Kelurahan Mayangan yang datang sambil menangis karena takut anaknya tidak bisa melanjutkan ke SMP Negeri.

Baca Juga : Satu Pedagang di Kios Depan Masjid Agung Kota Probolinggo Kekeh Tolak Relokasi

“Kami segera bantu komunikasikan dengan Dinas Sosial dan pendamping PKH. Setelah  selesai verifikasi, anaknya bisa masuk jalur afirmasi. Kami juga temukan beberapa kasus serupa, dan semua kami tangani secara humanis,” tuturnya.

Tangis Warga Mayangan Jadi Bukti Pentingnya Layanan Langsung Posko SPMB

“Kami imbau semua orang tua untuk segera mengambil token dan mendaftar hari ini juga. Jangan tunggu besok, karena ini hari terakhir,” tegasnya.

Dior